Daftar Surat
سورة الطور
Qs. Ath-Thuur [Bukit]
Surat Ke 52 : [49 Ayat]
Type Surat [Makkiyyah ]
بِسْمِ الَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

وَالطُّورِ
(1). Demi bukit,
Tafsir » 001. (Demi Thur) Thur nama sebuah bukit tempat Allah berfirman secara langsung kepada Nabi Musa.

وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ
(2). dan Kitab yang ditulis,
Tafsir » 002. (Dan demi Kitab yang ditulis).

فِي رَقٍّ مَنْشُورٍ
(3). pada lembaran yang terbuka,
Tafsir » 003. (Pada lembaran yang terbuka) yakni kitab Taurat atau kitab Alquran.

وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ
(4). dan demi Baitul Ma`mur,
Tafsir » 004. (Dan demi Baitulmakmur) yang berada di langit ketiga, atau keenam atau yang ketujuh, letaknya persis berada di atas Kakbah; setiap hari diziarahi oleh tujuh puluh ribu malaikat yang melakukan tawaf dan salat di situ dan mereka tidak kembali lagi kepadanya untuk selama-lamanya.

وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ
(5). dan atap yang ditinggikan (langit),
Tafsir » 005. (Dan demi atap yang ditinggikan) yakni langit.

وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ
(6). dan laut yang di dalam tanahnya ada api,
Tafsir » 006. (Dan demi laut yang penuh) penuh airnya.

إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ
(7). sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi,
Tafsir » 007. (Sesungguhnya azab Rabbmu pasti terjadi) pasti menimpa orang yang berhak menerimanya.

مَا لَهُ مِنْ دَافِعٍ
(8). tidak seorangpun yang dapat menolaknya,
Tafsir » 008. (Tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya) yang mampu menolak azab itu.

يَوْمَ تَمُورُ السَّمَاءُ مَوْرًا
(9). pada hari ketika langit benar-benar bergoncang,
Tafsir » 009. (Pada hari) menjadi Ma'mul bagi lafal Waaqi'un (ketika langit benar-benar berguncang) pada waktu langit bergerak dan berputar.

وَتَسِيرُ الْجِبَالُ سَيْرًا
(10). dan gunung benar-benar berjalan.
Tafsir » 010. (Dan gunung-gunung benar-benar berjalan) maksudnya, menjadi debu yang beterbangan, demikian itu adalah hari kiamat.

فَوَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
(11). Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
Tafsir » 011. (Maka kecelakaan yang besar) azab yang keras (di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan) rasul-rasul.

الَّذِينَ هُمْ فِي خَوْضٍ يَلْعَبُونَ
(12). (yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebathilan,
Tafsir » 012. (Yaitu orang-orang yang dalam kebatilan) dalam perkara yang batil (mereka bermain-main) mereka sibuk dengan kekafiran mereka.

يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا
(13). pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya.
Tafsir » 013. (pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya) mereka didorong dengan kasar. Lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Yauma Tamuuru. Kemudian dikatakan kepada mereka dengan nada mencemoohkan,

هَٰذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ
(14). (Dikatakan kepada mereka): "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya".
Tafsir » 014. ("Inilah neraka yang dahulu kalian selalu mendustakannya").

أَفَسِحْرٌ هَٰذَا أَمْ أَنْتُمْ لَا تُبْصِرُونَ
(15). Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?
Tafsir » 015. (Maka apakah ini sihir) maksudnya, apakah azab yang kalian lihat sekarang seperti juga apa yang kalian katakan mengenai wahyu, bahwa itu adalah sihir. (Ataukah kalian tidak melihat?).

اصْلَوْهَا فَاصْبِرُوا أَوْ لَا تَصْبِرُوا سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ ۖإِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(16). Masuklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
Tafsir » 016. (Masukilah ia dan bersabarlah kalian) menanggung azabnya (atau kalian tidak bersabar) kalian tidak tahan (sama saja bagi kalian) karena sesungguhnya kesabaran kalian tidak ada manfaatnya sama sekali (sesungguhnya kalian hanya diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan) tentang pembalasannya.

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ
(17). Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan keni`matan,
Tafsir » 017. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan).

فَاكِهِينَ بِمَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَاهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
(18). mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka.
Tafsir » 018. (Mereka bersuka ria) artinya, hidup penuh dengan kesenangan (dengan apa) huruf Maa di sini adalah Mashdariyah (yang didatangkan kepada mereka) diberikan kepada mereka (oleh Rabb mereka; dan Rabb mereka memelihara mereka dari azab neraka) lafal Wawaqaahum di'athafkan kepada lafal Ataahum. Yakni mereka hidup dengan pemberian Rabb mereka dan berada dalam pemeliharaan-Nya. Lalu dikatakan kepada mereka,

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(19). (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan",
Tafsir » 019. ("Makan dan minumlah dengan enak) lafal Hanii-an menjadi Hal atau kata keterangan keadaan, artinya dengan nikmat (sebagai balasan dari apa) huruf Ba di sini mengandung makna Sababiyah (yang telah kalian kerjakan").

مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ ۖوَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ
(20). mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.
Tafsir » 020. (Mereka bertelekan) menjadi Hal dari Dhamir yang terkandung di dalam firman-Nya, "Fii jannaatin" (di atas dipan-dipan berderetan) sebagian dari dipan-dipan itu letaknya berdampingan dengan yang lainnya (dan Kami kawinkan mereka) di'athafkan kepada lafal jannaatin, yakni Kami buat mereka senang dan tenang (dengan bidadari-bidadari) yang jeli matanya lagi sangat cantik.

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚكُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
(21). Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Tafsir » 021. (Dan orang-orang yang beriman) berkedudukan menjadi Mubtada (dan mereka diikuti) menurut suatu qiraat dibaca Wa-atba'naahum yakni, Kami ikutkan kepada mereka, Di'athafkan kepada lafal Amanuu (oleh anak cucu mereka) menurut suatu qiraat dibaca Dzurriyyatahum, dalam bentuk Mufrad; artinya oleh keturunan mereka, baik yang masih kecil maupun yang sudah dewasa (dalam keimanan) maksudnya, diikuti oleh anak cucu mereka keimanannya. Dan yang menjadi Khabarnya ialah (Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka) ke dalam surga, dengan demikian maka anak cucu mereka memiliki kedudukan yang sama dengan mereka, sekalipun anak cucu mereka tidak mempunyai amalan sebagaimana mereka. Hal ini dimaksudkan sebagai kehormatan buat bapak-bapak mereka, yang karenanya lalu anak cucu mereka dikumpulkan dengan mereka (dan Kami tidak mengurangi) dapat dibaca Alatnaahum atau Alitnaahum, artinya Kami tidak mengurangi (dari pahala amal mereka) huruf Min di sini adalah Zaidah (barang sedikit pun) yang ditambahkan kepada amal perbuatan anak-cucu mereka. (Tiap-tiap orang dengan apa yang dikerjakannya) yakni amal baik atau amal buruknya (terikat) yakni, ia dalam keadaan terikat, bila ia mengerjakan kejahatan diazab dan bila ia mengerjakan kebaikan diberi pahala.

وَأَمْدَدْنَاهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
(22). Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.
Tafsir » 022. (Dan Kami beri mereka) Kami tambahkan kepada mereka dari waktu ke waktu yang lain (dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan) sekalipun mereka tidak menjelaskan permintaannya.

يَتَنَازَعُونَ فِيهَا كَأْسًا لَا لَغْوٌ فِيهَا وَلَا تَأْثِيمٌ
(23). Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa.
Tafsir » 023. (Mereka saling memperebutkan) mereka saling beri (di dalamnya) dalam surga (piala) yang berisikan khamar (yang isinya tidak menimbulkan kata-kata yang tidak berfaedah) di antara mereka disebabkan karena meminumnya (dan tiada pula perbuatan dosa) yang menimpa mereka disebabkan meminumnya, berbeda dengan khamar di dunia.

۞ وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُونٌ
(24). Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.
Tafsir » 024. (Dan berkeliling di sekitar mereka) sebagai pelayan-pelayan (anak-anak muda) yang semuanya orang-orang merdeka (untuk meladeni mereka seakan-akan mereka itu) kecakapan dan kelembutannya (mutiara yang tersimpan) artinya mereka itu bagaikan mutiara yang disimpan di dalam laut; karena sesungguhnya mutiara yang tersimpan di dalam laut itu jauh lebih indah daripada mutiara-mutiara yang berada di tempat lainnya.

وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ
(25). Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya.
Tafsir » 025. (Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling tanya menanya) atau sebagian di antara mereka bertanya kepada sebagian yang lain tentang apa yang telah mereka kerjakan di dunia, dan tentang pahala yang telah mereka peroleh, dengan maksud untuk bersenang-senang dan mengakui nikmat Allah.

قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ
(26). Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)".
Tafsir » 026. (Mereka berkata) seraya mengisyaratkan kepada penyebab mereka sampai kepada derajat ini, ("Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami) di dunia (kami merasa takut) akan azab Allah.

فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ
(27). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.
Tafsir » 027. (Maka Allah memberikan karunia kepada kami) berupa ampunan (dan memelihara kami dari azab neraka") dinamakan Samuum karena sakitnya sampai merasuk ke dalam pori-pori. Dan mereka mengisyaratkan pula melalui perkataan mereka,

إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖإِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ
(28). Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.
Tafsir » 028. ("Sesungguhnya kami dahulu) sewaktu di dunia (menyeru-Nya) menyembah dan mengesakan-Nya. (Sesungguhnya Dia) kalau dibaca Innahuu dengan dikasrahkan huruf Hamzahnya, berarti merupakan jumlah Isti'naf atau kalimat permulaan, sekalipun maknanya mengandung 'Illat. Dan bila dibaca Annahuu dengan difatahkan huruf Hamzahnya, berarti lafalnya menunjukkan makna 'Illat (adalah yang melimpahkan kebaikan) Yang berbuat kebaikan dan menepati janji-Nya (lagi Maha

فَذَكِّرْ فَمَا أَنْتَ بِنِعْمَتِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَلَا مَجْنُونٍ
(29). Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan ni`mat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang gila.
Tafsir » 029. (Maka tetaplah memberi peringatan) tetaplah kamu memberi peringatan kepada orang-orang musyrik dan jangan sekali-kali kamu mundur dalam hal ini hanya karena mereka mengatakanmu sebagai seorang penenung lagi gila (dan kamu disebabkan nikmat Rabbmu bukanlah) karena limpahan nikmat-Nya kepadamu (seorang tukang tenung) menjadi Khabar dari Maa (dan bukan pula seorang gila") lafal ayat ini di'athafkan kepada lafal Kaahinin.

أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌ نَتَرَبَّصُ بِهِ رَيْبَ الْمَنُونِ
(30). Bahkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya".
Tafsir » 030. (Bahkan) lebih dari itu (mereka mengatakan,) "Dia (adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya") malapetaka menimpanya lalu ia binasa sebagaimana nasib yang dialami oleh para penyair lainnya.

قُلْ تَرَبَّصُوا فَإِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُتَرَبِّصِينَ
(31). Katakanlah: "Tunggulah, maka sesungguhnya akupun termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu".
Tafsir » 031. (Katakanlah! "Tunggulah) oleh kalian kebinasaanku (maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu pula bersama kalian") menunggu kebinasaan kalian; akhirnya mereka disiksa oleh Allah melalui pedang dalam perang Badar. Makna Tarabbush. adalah menunggu.

أَمْ تَأْمُرُهُمْ أَحْلَامُهُمْ بِهَٰذَا ۚأَمْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ
(32). Apakah mereka diperintah oleh fikiran-fikiran mereka untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?
Tafsir » 032. (Apakah mereka diperintah oleh pikiran pikiran mereka) oleh akal pikiran mereka (untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan itu) yakni perkataan mereka terhadapnya, bahwa dia adalah seorang tukang sihir, seorang tukang tenung, dan seorang gila. Maksudnya, ialah bahwa pikiran-pikiran mereka tidak memerintahkan mereka untuk melakukan hal tersebut (bahkan) lebih dari itu (mereka kaum yang melampaui batas) dengan keingkaran dan pembangkangan mereka itu.

أَمْ يَقُولُونَ تَقَوَّلَهُ ۚبَلْ لَا يُؤْمِنُونَ
(33). Ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". Sebenarnya mereka tidak beriman.
Tafsir » 033. (Ataukah mereka mengatakan, bahwa dia membuat-buatnya) yakni Nabi Muhammad telah membuat-buat Alquran, padahal dia tidak membuat-buatnya (sebenarnya mereka tidak beriman) karena kesombongan mereka. Jika mereka mengatakan bahwa Muhammad telah membuat-buatnya.

فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِثْلِهِ إِنْ كَانُوا صَادِقِينَ
(34). Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur'an itu jika mereka orang-orang yang benar.
Tafsir » 034. (Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat) yang dibuat-buat (yang semisal dengan Alquran itu jika mereka orang-orang yang benar) di dalam tuduhannya itu.

أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ
(35). Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?
Tafsir » 035. (Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun) tanpa ada yang menciptakannya (ataukah mereka yang menciptakan) diri mereka sendiri. Dan tidak masuk akal ada makhluk tanpa pencipta, dan tiada sesuatu yang Ma'dum yakni yang asalnya tiada, dapat menciptakan yang menciptakannya, yaitu Allah yang Maha Esa. Mereka tetap tidak mau mengesakan-Nya dan tidak mau beriman kepada rasul dan kitab-Nya.

أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚبَلْ لَا يُوقِنُونَ
(36). Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).
Tafsir » 036. (Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?) tiada seorang pun yang dapat menciptakan keduanya selain Allah Yang Maha Pencipta; maka mengapa tidak menyembah-Nya. (Sebenarnya mereka tidak meyakini) Allah, karena seandainya mereka beriman kepada-Nya, niscaya mereka pun akan beriman kepada Nabi-Nya.

أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُصَيْطِرُونَ
(37). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?
Tafsir » 037. (Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu) berupa kenabian, rezeki dan hal-hal lainnya, lalu karenanya mereka dapat memberikannya kepada siapa yang dikehendaki oleh mereka sesuai dengan apa yang mereka sukai (atau merekakah yang berkuasa?) yang mempunyai kekuasaan dan dapat berlaku sewenang-wenang. Fi'il atau kata kerja dari lafal Mushaythir ini adalah Saythara, maknanya sesinonim dengan lafal Baithara dan Baiqara.

أَمْ لَهُمْ سُلَّمٌ يَسْتَمِعُونَ فِيهِ ۖفَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُمْ بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
(38). Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata.
Tafsir » 038. (Ataukah mereka mempunyai tangga) alat untuk naik ke langit (untuk mendengarkan pada langit itu?) perkataan para malaikat sehingga mereka dapat menyaingi nabi, sesuai dengan pengakuan mereka seandainya mereka mengaku-aku memiliki hal tersebut (Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan) orang yang mengaku-aku dapat mendengarkan perkataan malaikat-malaikat di langit (suatu keterangan yang nyata) atau hujah yang jelas lagi gamblang. Mengingat adanya keserupaan pada tuduhan ini dengan tuduhan mereka yang menyatakan, bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, maka Allah swt. berfirman,

أَمْ لَهُ الْبَنَاتُ وَلَكُمُ الْبَنُونَ
(39). Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan dan untuk kamu anak-anak laki-laki?
Tafsir » 039. ("Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan) sesuai dengan tuduhan kalian (dan untuk kalian anak-anak laki-laki?) Maha Tinggi Allah dari segala apa yang mereka duga itu.

أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُمْ مِنْ مَغْرَمٍ مُثْقَلُونَ
(40). Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang?
Tafsir » 040. (Ataukah kalian meminta upah kepada mereka) atas jerih payahmu di dalam menyampaikan agama yang kamu datangkan itu (sehingga mereka oleh utang mereka) oleh tanggungan dalam hal itu (dibebani) karena itu mereka tidak dapat mengembalikannya.

أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ
(41). Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya?
Tafsir » 041. (Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib) mengetahui hal yang gaib (lalu mereka menuliskannya?) sehingga mereka mampu untuk menentang Nabi saw dalam masalah hari berbangkit dan perkara-perkara akhirat sesuai dengan dugaan mereka.

أَمْ يُرِيدُونَ كَيْدًا ۖفَالَّذِينَ كَفَرُوا هُمُ الْمَكِيدُونَ
(42). Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya.
Tafsir » 042. (Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya?) terhadap dirimu dengan maksud untuk membinasakan dirimu, sewaktu mereka berkumpul di Darunnadwah. (Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya) maksudnya, merekalah yang kalah dan binasa. Allah memelihara nabi dari ulah mereka, kemudian Dia membinasakan mereka dalam perang Badar.

أَمْ لَهُمْ إِلَٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ ۚسُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
(43). Ataukah mereka mempunyai tuhan selain Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Tafsir » 043. (Ataukah mereka mempunyai tuhan selain Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan") yakni berhala-berhala yang mereka persekutukan dengan-Nya. Kata tanya dengan memakai lafal Am pada ayat ini dan ayat-ayat sebelumnya mengandung makna memburuk-burukkan dan mencela perbuatan mereka.

وَإِنْ يَرَوْا كِسْفًا مِنَ السَّمَاءِ سَاقِطًا يَقُولُوا سَحَابٌ مَرْكُومٌ
(44). Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: "Itu adalah awan yang bertindih-tindih".
Tafsir » 044. (Jika mereka melihat sebagian) bagian (dari langit yang gugur) menimpa mereka, sebagaimana yang mereka minta, yaitu seperti yang dijelaskan oleh ayat lain melalui firman-Nya, "Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit." (Q.S. Asy Syu'ara, 187) sebagai azab atas mereka (mereka akan mengatakan,) "Ini (adalah awan yang bertindih-tindih) awan yang tebal yang akan menyegarkan kami dan mereka tidak mau beriman."

فَذَرْهُمْ حَتَّىٰ يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ
(45). Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan,
Tafsir » 045. (Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan) yaitu mati semuanya.

يَوْمَ لَا يُغْنِي عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ
(46). (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong.
Tafsir » 046. (Yaitu hari ketika tidak berguna) menjadi Badal dari lafal Yaumahum (bagi mereka sedikit pun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong) tidak diselamatkan dari azab di akhirat.

وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا عَذَابًا دُونَ ذَٰلِكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
(47). Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Tafsir » 047. (Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang lalim) disebabkan kekafiran mereka (ada azab selain daripada itu) di dunia, sebelum kematian mereka; maka mereka disiksa oleh kelaparan dan kekeringan selama tujuh tahun, serta oleh pembunuhan dalam perang Badar. (Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui) bahwasanya azab itu akan menimpa mereka.

وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖوَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ
(48). Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri,
Tafsir » 048. (Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabbmu) yaitu dengan ditangguhkannya mereka dan janganlah dadamu merasa sempit karenanya (maka sesungguhnya kamu berada dalam pengawasan-Ku) yaitu selalu dalam lindungan dan pengawasan-Ku (dan bertasbihlah) seraya (memuji Rabbmu) yaitu katakanlah, 'Subhaanallah Wa Bihamdihii' (ketika kamu bangun berdiri) dari tidurmu atau dari tempat majelismu.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ
(49). dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).
Tafsir » 049. (Dan pada beberapa saat di malam hari bertasbih pulalah) pengertian bertasbih di sini adalah tasbih hakiki yaitu membaca, 'Subhaanallaah Wa bihamdihii' (dan di waktu terbenam bintang-bintang) lafal Idbaar adalah bentuk Mashdar, yakni setelah bintang-bintang itu terbenam maka bertasbih pulalah kamu. Atau lakukanlah salat Isya'ain yaitu Magrib dan Isya, pada pengertian yang pertama, dan pada pengertian yang kedua adalah salat fajar; menurut pendapat lain salat Subuh.

Stats Qs.Ath-Thuur

On Today Total
XtGem Forum catalog