Daftar Surat
سورة المدثر
Qs. Al-Muddatstsir [Orang Yg Berkemul]
Surat Ke 74 : [56 Ayat]
Type Surat [Makkiyyah ]
بِسْمِ الَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
(1). Hai orang yang berkemul (berselimut),
Tafsir » 001. (Hai orang yang berselimut!) yakni Nabi saw. Bentuk asal lafal al-muddatstsir ialah al-mutadatstsir, kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dal sehingga jadilah al-Muddatstsir, artinya orang yang menyelimuti dirinya dengan pakaiannya sewaktu wahyu turun kepadanya.

قُمْ فَأَنْذِرْ
(2). bangunlah, lalu berilah peringatan!
Tafsir » 002. (Bangunlah, lalu berilah peringatan) maksudnya pertakutilah penduduk Mekah dengan neraka jika mereka tidak mau beriman.

وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
(3). dan Tuhanmu agungkanlah,
Tafsir » 003. (Dan Rabbmu agungkanlah) agungkanlah Dia dari persekutuan yang diada-adakan oleh orang-orang musyrik.

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
(4). dan pakaianmu bersihkanlah,
Tafsir » 004. (Dan pakaianmu bersihkanlah) dari najis, atau pendekkanlah pakaianmu sehingga berbeda dengan kebiasaan orang-orang Arab yang selalu menguntaikan pakaian mereka hingga menyentuh tanah di kala mereka menyombongkan diri, karena dikhawatirkan akan terkena barang yang najis.

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
(5). dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah,
Tafsir » 005. (Dan perbuatan dosa) lafal Ar-Rujza ditafsirkan oleh Nabi saw. berhala-berhala (tinggalkanlah) hal itu untuk selama-lamanya.

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ
(6). dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
Tafsir » 006. (Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak) lafal Tastaktsiru dibaca Rafa' berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan. Maksudnya, janganlah kamu memberi sesuatu dengan tujuan untuk memperoleh balasan yang lebih banyak dari apa yang telah kamu berikan. Hal ini khusus berlaku hanya bagi Nabi saw. karena sesungguhnya dia diperintahkan untuk mengerjakan akhlak-akhlak yang paling mulia dan pekerti yang paling baik.

وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ
(7). Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Tafsir » 007. (Dan kepada Rabbmu bersabarlah) di dalam melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ
(8). Apabila ditiup sangkakala,
Tafsir » 008. (Apabila ditiup sangkakala) untuk tiupan yang kedua, guna membangkitkan manusia.

فَذَٰلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ
(9). maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit,
Tafsir » 009. (Maka waktu itu) waktu peniupan sangkakala yang kedua (adalah waktu) lafal Yaumaidzin berkedudukan menjadi Badal dari lafal yang sebelumnya, dan sekaligus menjadi Mubtada. Lafal Yaumaidzin dimabnikan karena mengingat dimudhafkan kepada Isim yang Ghairu Mutamakkin. Kemudian yang menjadi Khabarnya ialah (datangnya hari yang sulit) Amil yang mempengaruhi lafal Idza adalah kalimat yang disimpulkan dari pengertian keseluruhannya. Yakni pada hari itu perkara dirasakan amat berat.

عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ
(10). bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.
Tafsir » 010. (Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah) di dalam ungkapan ini terkandung pengertian, bahwa keadaan pada hari itu dirasakan amat ringan oleh orang-orang yang beriman di balik kesulitan yang dirasakan oleh orang-orang kafir.

ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا
(11). Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian.
Tafsir » 011. (Biarkanlah Aku) artinya, serahkanlah kepada-Ku (untuk menindak orang yang Aku ciptakan) lafal Waman di'athafkan kepada Maf'ul atau kepada Maf'ul Ma'ah (dalam keadaan sendirian) menjadi Haal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Man, atau bagi Dhamirnya yang tidak disebutkan. Maksudnya, orang yang diciptakan-Nya hanya dia sendiri, tanpa keluarga, tanpa harta benda, dia adalah Walid bin Mughirah Al-Makhzumi.

وَجَعَلْتُ لَهُ مَالًا مَمْدُودًا
(12). Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,
Tafsir » 012. (Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak) harta yang luas dan berlimpah, berupa tanam-tanaman, susu perahan, dan perniagaan.

وَبَنِينَ شُهُودًا
(13). dan anak-anak yang selalu bersama dia,
Tafsir » 013. (Dan anak-anak) yang jumlahnya sepuluh orang atau lebih (yang selalu bersama dia) di kala menyaksikan perayaan-perayaan dan kamu pun mendengar tentang persaksian mereka itu.

وَمَهَّدْتُ لَهُ تَمْهِيدًا
(14). dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,
Tafsir » 014. (Dan Kulapangkan) Kuluaskan (baginya) kehidupan, umurnya dan anak-anak yang dimilikinya (dengan selapang-lapangnya.)

ثُمَّ يَطْمَعُ أَنْ أَزِيدَ
(15). kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
Tafsir » 015. (Kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahkannya.)

كَلَّا ۖإِنَّهُ كَانَ لِآيَاتِنَا عَنِيدًا
(16). Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al Qur'an).
Tafsir » 016. (Sekali-kali tidak) Aku tidak akan memberikan tambahan lagi kepadanya selain dari hal tersebut (karena sesungguhnya dia terhadap ayat-ayat Kami) yakni terhadap Alquran (selalu menentang) selalu melawan dan ingkar.

سَأُرْهِقُهُ صَعُودًا
(17). Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan.
Tafsir » 017. (Aku akan membebaninya) Aku akan memberatinya (mendaki pendakian yang memayahkan) yaitu kepayahan karena azab; atau gunung api yang dia daki, kemudian dia jatuh, demikianlah untuk selama-lamanya.

إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ
(18). Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),
Tafsir » 018. (Sesungguhnya dia telah memikirkan) tentang apa yang dikatakannya mengenai Alquran yang ia dengar dari Nabi saw. (dan menetapkan) di dalam dirinya hal tersebut.

فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ
(19). maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
Tafsir » 019. (Maka celakalah dia) dikutuk dan diazablah dia. (Bagaimanakah dia menetapkan?) maksudnya, keadaan apakah yang telah ditetapkannya itu?

ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ
(20). Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
Tafsir » 020. (Kemudian celakalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan?)

ثُمَّ نَظَرَ
(21). Kemudian dia memikirkan,
Tafsir » 021. (Kemudian ia memikirkan) rencana yang ditekuninya itu, atau dia melayangkan pandangannya ke muka kaumnya.

ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ
(22). sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,
Tafsir » 022. (Sesudah itu dia bermasam muka) mukanya cemberut dan suram karena merasa sempit dengan apa yang dikatakannya (dan merengut) makin bertambah masam mukanya.

ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ
(23). kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,
Tafsir » 023. (Kemudian dia berpaling) dari iman (dan menyombongkan diri) sombong tidak mau mengikut Nabi saw.

فَقَالَ إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ
(24). lalu dia berkata: "(Al Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu),
Tafsir » 024. (Lalu dia berkata) di dalam menanggapi apa yang didatangkan oleh Nabi saw. yakni Alquran ("Tiada lain) (Alquran ini hanyalah sihir yang dipelajari") maksudnya, yang diambil dari tukang-tukang sihir.

إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ
(25). ini tidak lain hanyalah perkataan manusia".
Tafsir » 025. ("Tiada lain) (ini hanyalah perkataan manusia") sama dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik lainnya, yaitu bahwasanya Alquran ini diajarkan kepadanya oleh manusia.

سَأُصْلِيهِ سَقَرَ
(26). Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.
Tafsir » 026. (Aku akan memasukkannya) akan menjerumuskannya (ke dalam Saqar) yakni neraka Jahanam.

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ
(27). Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?
Tafsir » 027. (Tahukah kamu, apakah Saqar itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kedahsyatannya.

لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ
(28). Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.
Tafsir » 028. (Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan) sedikit pun dari daging dan otot melainkan dia melahapnya habis-habisan, kemudian daging dan otot itu kembali seperti semula, lalu dilahapnya lagi, demikianlah seterusnya.

لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ
(29). (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.
Tafsir » 029. (Lagi sangat membakar kulit manusia) membakar permukaan kulit dengan cepat.

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
(30). Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
Tafsir » 030. (Di atasnya ada sembilan belas) malaikat yang bertugas menjaganya. Seorang di antara orang-orang kafir yang terkenal dengan kekuatan dan kekerasan tubuhnya mengatakan, "Aku menjamin kalian untuk dapat mengalahkan tujuh belas malaikat itu, dan kalian harus menjamin aku untuk dapat mengalahkan dua malaikat lainnya." Maka Allah berfirman:

وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً ۙوَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا ۙوَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙوَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ الَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚكَذَٰلِكَ يُضِلُّ الَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚوَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚوَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ
(31). Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu'min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.
Tafsir » 031. (Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan malaikat) yakni mereka tidak akan dapat dilawan, tidak sebagaimana yang diduga oleh orang-orang kafir (dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka) yang sembilan belas itu (melainkan untuk jadi cobaan) atau membawa kepada kesesatan (bagi orang-orang kafir) seumpamanya mereka mengatakan, mengapa jumlah malaikat-malaikat penjaga neraka itu hanya sembilan belas? (supaya menjadi yakin) menjadi tambah jelas (orang-orang yang diberi Alkitab) artinya, supaya orang-orang Yahudi yakin akan kebenaran Nabi saw. yang telah menyatakan bahwa jumlah mereka sembilan belas malaikat, dan ini sesuai dengan keterangan yang terdapat di dalam kitab mereka (dan supaya orang-orang yang beriman bertambah) yaitu, orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab (imannya) kepercayaannya, karena apa yang dijelaskan oleh Nabi saw. itu sesuai dan cocok dengan keterangan yang terdapat di dalam Kitab mereka (dan supaya orang-orang yang diberi Alkitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu) yaitu orang-orang yang beriman bukan dari kalangan mereka; tentang bilangan malaikat-malaikat penjaga neraka itu (dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit) berupa keragu-raguan; mereka berada di Madinah (dan orang-orang kafir mengatakan) yaitu orang-orang kafir Mekah: ("Apakah yang dikehendaki Allah dengan hal ini) yakni bilangan ini (sebagai suatu perumpamaan?") mereka menamakannya sebagai perumpamaan, karena hal itu amat aneh didengar oleh mereka. Lafal Matsalan berkedudukan sebagai Haal atau kata keterangan keadaan. (Demikianlah) sebagaimana disesatkan-Nya orang yang tidak mempercayai bilangan ini, dan diberi-Nya petunjuk orang yang percaya kepada-Nya (Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu) yaitu malaikat-malaikat tentang kekuatan dan kemampuan mereka (melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain) neraka itu (hanyalah peringatan bagi manusia.)

كَلَّا وَالْقَمَرِ
(32). Sekali-kali tidak, demi bulan,
Tafsir » 032. (Ingatlah) lafal Kallaa pada ayat ini merupakan lafal yang mengandung makna Istiftah atau kata pembuka, artinya, ingatlah (demi bulan.)

وَالَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ
(33). dan malam ketika telah berlalu,
Tafsir » 033. (Dan malam ketika) dibaca Idzaa bukan Idz (datang) sesudah siang hari habis. Akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca Adbara, yakni telah berlalu.

وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ
(34). dan subuh apabila mulai terang.
Tafsir » 034. (Dan subuh apabila mulai terang) mulai menampakkan sinarnya.

إِنَّهَا لَإِحْدَى الْكُبَرِ
(35). Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,
Tafsir » 035. (Sesungguhnya Saqar itu) neraka Saqar itu (adalah salah satu bencana yang amat besar) malapetaka yang paling besar.

نَذِيرًا لِلْبَشَرِ
(36). sebagai ancaman bagi manusia.
Tafsir » 036. (Sebagai ancaman) berkedudukan menjadi Haal dari lafal Ihdaa, disebutkan karena mengingat di dalamnya terkandung makna azab (bagi manusia.)

لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ
(37). (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.
Tafsir » 037. (Yaitu bagi siapa di antara kalian) lafal ayat ini berkedudukan sebagai Badal dari lafal Al-Basyar (yang berkehendak akan maju) kepada kebaikan atau surga dengan beriman (atau mundur) menuju kepada perbuatan dosa, atau neraka dengan melakukan kekafiran.

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
(38). Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
Tafsir » 038. (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya) dia tergadaikan, yaitu diazab di dalam neraka disebabkan amal perbuatannya sendiri.

إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ
(39). kecuali golongan kanan,
Tafsir » 039. (Kecuali golongan kanan) mereka adalah orang-orang yang beriman, mereka selamat dari siksa neraka, di mana mereka berada.

فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ
(40). berada di dalam surga, mereka tanya menanya,
Tafsir » 040. (Di dalam surga saling tanya-menanya) di antara sesama mereka.

عَنِ الْمُجْرِمِينَ
(41). tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
Tafsir » 041. (Tentang orang-orang yang berdosa) tentang keadaan orang-orang yang berdosa, lalu mereka berkata kepada ahli neraka sesudah orang-orang yang bertauhid dikeluarkan daripadanya:

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
(42). "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
Tafsir » 042. ("Apakah yang memasukkan kalian) yang menjerumuskan kalian (ke dalam Saqar?")

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
(43). Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
Tafsir » 043. (Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat,)

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ
(44). dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,
Tafsir » 044. (dan Kami tidak pula memberi makan orang miskin.)

وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ
(45). dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
Tafsir » 045. (Dan adalah Kami tenggelam ke dalam pembicaraan) yang batil (bersama dengan orang-orang yang membicarakannya.)

وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ
(46). dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,
Tafsir » 046. (Dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan) yakni hari berbangkit dan hari pembalasan.

حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ
(47). hingga datang kepada kami kematian".
Tafsir » 047. (Hingga datang kepada kami kematian") ajal kami.

فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
(48). Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa`at dari orang-orang yang memberikan syafa`at.
Tafsir » 048. (Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberi syafaat) baik dari kalangan malaikat, para nabi atau pun orang-orang saleh. Makna yang dimaksud ialah bahwa tiada syafaat bagi mereka.

فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ
(49). Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?",
Tafsir » 049. (Maka mengapa) berkedudukan menjadi Mubtada (mereka) menjadi Khabar dari Mubtada, berta'alluq kepada lafal yang tidak disebutkan yang Dhamirnya dipindahkan kepadanya (berpaling dari peringatan?) lafal Mu'ridhiina menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari Dhamir Lahum. Makna yang dimaksud, apakah gerangan sesuatu yang terjadi pada diri mereka sehingga mereka berpaling dari peringatan?

كَأَنَّهُمْ حُمُرٌ مُسْتَنْفِرَةٌ
(50). seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,
Tafsir » 050. (Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut) keledai-keledai liar yang larat.

فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍ
(51). lari daripada singa.
Tafsir » 051. (Lari dari singa) lari sekencang-kencangnya karena menghindar dan menyelamatkan diri dari singa.

بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِنْهُمْ أَنْ يُؤْتَىٰ صُحُفًا مُنَشَّرَةً
(52). Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka.
Tafsir » 052. (Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka) dari Allah swt. disebabkan mengikuti Nabi saw. Sebagaimana yang telah mereka katakan, bahwa tidak sekali-kali kami beriman kepadamu sebelum kamu menurunkan kepada kami sebuah kitab yang kami baca.

كَلَّا ۖبَلْ لَا يَخَافُونَ الْآخِرَةَ
(53). Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.
Tafsir » 053. (Sekali-kali tidak) lafal ini merupakan sanggahan terhadap apa yang mereka kehendaki itu. (Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat) kepada azabnya.

كَلَّا إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ
(54). Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah peringatan.
Tafsir » 054. (Ingatlah) Kallaa di sini menunjukkan makna Istiftah atau kata pembukaan (sesungguhnya dia itu) Alquran itu (adalah peringatan) nasihat dan pelajaran.

فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ
(55). Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al Qur'an).
Tafsir » 055. (Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya) niscaya dia membacanya kemudian mengambil pelajaran daripadanya.

وَمَا يَذْكُرُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ الَّهُ ۚهُوَ أَهْلُ التَّقْوَىٰ وَأَهْلُ الْمَغْفِرَةِ
(56). Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.
Tafsir » 056. (Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya) dapat dibaca Yadzkuruuna dan Tadzkuruuna (kecuali bila Allah menghendakinya. Dia adalah Tuhan Yang patut kita bertakwa kepada-Nya) Dia adalah yang harus ditakwai (dan berhak memberi ampun) seumpamanya Dia memberikan ampunan-Nya kepada orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.

Stats Qs.Al-Muddatstsir

On Today Total
The Soda Pop