Daftar Surat
سورة الذاريات
Qs. Adz-Dzaariyaat [Angin Yg Menerbangkan]
Surat Ke 51 : [60 Ayat]
Type Surat [Makkiyyah ]
بِسْمِ الَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

وَالذَّارِيَاتِ ذَرْوًا
(1). Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan sekuat-kuatnya,
Tafsir » 001. (Demi yang menerbangkan debu) yakni angin dan lain-lainnya (dengan sekuat-kuatnya) adalah Mashdar, yang diambil dari kata: Tudzriihi Dzaryan, artinya angin itu menerbangkannya.

فَالْحَامِلَاتِ وِقْرًا
(2). dan awan yang mengandung hujan,
Tafsir » 002. (Dan demi awan yang mengandung) awan yang membawa air (hujan) yakni beban berupa air hujan, berkedudukan menjadi Maf'ul dari lafal Al Haamiaat.

فَالْجَارِيَاتِ يُسْرًا
(3). dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah,
Tafsir » 003. (Dan demi yang berlayar) yakni kapal-kapal yang berlayar di atas permukaan air (dengan mudah) dengan sangat mudahnya. Kalimat ini adalah Mashdar yang berkedudukan menjadi Hal, yakni Muyassaratan.

فَالْمُقَسِّمَاتِ أَمْرًا
(4). dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan,
Tafsir » 004. (Dan demi yang membagi-bagi urusan) demi malaikat-malaikat yang membagi-bagi rezeki, hujan dan lain-lainnya ke berbagai negeri dan kepada semua hamba-hamba Allah.

إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَصَادِقٌ
(5). sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar,
Tafsir » 005. (Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian) huruf Maa pada lafal Innamaa adalah Mashdariyah; yakni janji Allah kepada mereka, yaitu tentang hari berbangkit dan lain-lainnya (pasti benar) artinya sungguh merupakan janji yang benar.

وَإِنَّ الدِّينَ لَوَاقِعٌ
(6). dan sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi.
Tafsir » 006. (Dan Sesungguhnya pembalasan itu) yakni pembalasan sesudah hisab (pasti terjadi) pasti akan terjadi.

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ
(7). Demi langit yang mempunyai jalan-jalan,
Tafsir » 007. (Demi langit yang mempunyai jalan-jalan) lafal Al Hubuk adalah bentuk jamak dari Habiikah, sama halnya dengan lafal Thariiqah yang bentuk jamaknya Thuruq, yakni sejak ia diciptakan mempunyai jalan-jalan, sebagaimana jalan di padang pasir.

إِنَّكُمْ لَفِي قَوْلٍ مُخْتَلِفٍ
(8). sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat,
Tafsir » 008. (Sesungguhnya kalian) hai penduduk Mekah terhadap Nabi saw. dan Alquran (benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat) terkadang mengatakannya sebagai penyair, dan terkadang penyihir, dan terkadang peramal, dan terhadap Alquran terkadang mereka mengatakannya sebagai syair; terkadang sebagai sihir dan terkadang dianggap sebagai ramalan.

يُؤْفَكُ عَنْهُ مَنْ أُفِكَ
(9). dipalingkan daripadanya (Rasul dan Al Qur'an) orang yang dipalingkan.
Tafsir » 009. (Dipalingkan) dijauhkan (daripadanya) dari Nabi saw. dan Alquran; maksudnya dipalingkan dari beriman kepadanya (orang yang dipalingkan) dari jalan petunjuk, menurut ilmu Allah swt.

قُتِلَ الْخَرَّاصُونَ
(10). Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta,
Tafsir » 010. (Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta) amat terkutuklah orang-orang yang berdusta, yaitu orang-orang yang mempunyai pendapat yang berbeda-beda.

الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ
(11). (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan lagi lalai,
Tafsir » 011. (Yaitu -orang-orang yang terbenam di dalam kebodohannya) di dalam kebodohan yang menutupi akal mereka (lagi lalai) akan perkara akhirat.

يَسْأَلُونَ أَيَّانَ يَوْمُ الدِّينِ
(12). mereka bertanya: "Bilakah hari pembalasan itu?"
Tafsir » 012. (Mereka bertanya) kepada nabi dengan nada memperolok-olokkan, ("Bilakah hari pembalasan?") kapan datangnya hari pembalasan itu. Jawaban yang patut buat mereka ialah, "Memang Kiamat pasti datang,

يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُونَ
(13). (Hari pembalasan itu ialah) pada hari ketika mereka diazab di atas api neraka.
Tafsir » 013. (Yaitu pada hari ketika mereka di azab di dalam neraka") yakni sewaktu mereka diazab di dalamnya, lalu dikatakan kepada mereka ketika mereka sedang diazab,

ذُوقُوا فِتْنَتَكُمْ هَٰذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ
(14). (Dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah azabmu itu. Inilah azab yang dahulu kamu minta supaya disegerakan".
Tafsir » 014. ("Rasakanlah azab kalian) siksaan kalian. (Inilah) azab (yang dahulu kalian minta supaya disegerakan") di dunia dengan nada mengejek.

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
(15). Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air,
Tafsir » 015. (Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam surga) di taman-taman surga (dan di mata air-mata air) yang mengalir di dalam surga.

آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚإِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ
(16). sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik;
Tafsir » 016. (Sambil mengambil) menjadi Hal dari Dhamir yang terkandung di dalam Khabarnya Inna (apa yang didatangkan kepada mereka) apa yang diberikan kepada mereka (oleh Rabb mereka) yaitu berupa pahala-pahala. (Sesungguhnya mereka sebelum itu) sebelum mereka masuk surga (adalah orang-orang yang berbuat baik) di dunia.

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
(17). Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam;
Tafsir » 017. (Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam) lafal Yahja'uuna artinya mereka tidur, dan lafal Maa adalah Zaidah, sedangkan lafal Yahja'uuna adalah Khabar dari Kaana, dan lafal Qaliilan adalah Zharaf. Yakni, mereka tidur di malam hari hanya sedikit, karena kebanyakan dipakai untuk salat.

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
(18). Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).
Tafsir » 018. (Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun) mereka berdoa dengan mengucapkan, "Allaahumaghfir Lanaa", Ya Allah ampunilah kami.

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
(19). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.
Tafsir » 019. (Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta-minta) karena ia memelihara dirinya dari perbuatan itu.

وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ
(20). Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,
Tafsir » 020. (Dan di bumi itu) yakni gunung-gunung, tanahnya, lautan, pohon-pohonan, buah-buahan, dan tumbuh-tumbuhannya serta lain-lainnya (terdapat tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. dan keesaan-Nya (bagi orang-orang yang yakin).

وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚأَفَلَا تُبْصِرُونَ
(21). dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?
Tafsir » 021. (Dan juga pada diri kalian sendiri) terdapat pula tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan-Nya, yaitu mulai dari permulaan penciptaan kalian hingga akhirnya, dan di dalam susunan penciptaan kalian terkandung pula keajaiban-keajaiban. (Maka apakah kalian tidak memperhatikan?) akan hal tersebut yang karena itu lalu kalian dapat menyimpulkan akan Penciptanya dan kekuasaan-Nya yang Maha Besar.

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
(22). Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
Tafsir » 022. (Dan di langit terdapat rezeki kalian) yaitu hujan yang menyebabkan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan sebagai rezeki (dan terdapat pula apa yang dijanjikan kepada kalian) yakni tempat kembali, pahala, dan siksaan. Catatan mengenai hal tersebut terdapat di langit.

فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ
(23). Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.
Tafsir » 023. (Maka demi Rabb langit dan bumi, sesungguhnya ia) yakni apa yang dijanjikan kepada kalian (adalah benar seperti perkataan yang kalian ucapkan) di-rafa-kannya lafal Mitslu karena menjadi sifat, sedangkan huruf Maa yang sesudahnya adalah Zaidah. Bila dibaca Mitsla maka tulisannya disatukan dengan Maa. Maknanya, kenyataannya seperti perkataan yang kalian ucapkan, yakni pengetahuan mengenai hal itu sudah dimaklumi oleh kalian, dan hal itu justru timbul dari diri kalian sendiri.

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ
(24). Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?
Tafsir » 024. (Sudahkah sampai kepadamu) khithab ini ditujukan kepada Nabi saw. (cerita tamu Ibrahim yang dimuliakan) mereka adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada dua belas atau sepuluh atau tiga malaikat; di antara mereka terdapat malaikat Jibril.

إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا ۖقَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ
(25). (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaaman", Ibrahim menjawab: "Salaamun" (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal.
Tafsir » 025. (Ketika) lafal Idz di sini berkedudukan menjadi Zharaf bagi lafal Hadiitsu Dhaifi Ibraahiima (mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, "Salaaman") tamu-tamu itu mengucapkan perkataan tersebut. (Ibrahim menjawab, "Salaamun") menjawab dengan ucapan yang sama (mereka adalah orang-orang yang tidak dikenal) maksudnya, kami tidak mengenal mereka, Nabi Ibrahim mengatakan ucapan ini di dalam hatinya. Kalimat ini berkedudukan menjadi Khabar dari Mubtada yang keberadaannya diperkirakan, yaitu lafal Haa`ulaa`i yang artinya mereka.

فَرَاغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ
(26). Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar),
Tafsir » 026. (Maka dia pergi) yakni ia beranjak dari situ (menemui keluarganya) dengan diam-diam (kemudian dibawanya daging anak sapi yang gemuk). Di dalam surah Hud telah disebutkan pula melalui firman-Nya, "...dengan membawa daging anak sapi yang dipanggang." (Q.S. Hud, 69) yakni daging anak sapi gemuk itu sudah dipanggang.

فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ
(27). lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata: "Silakan kamu makan".
Tafsir » 027. (Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, "Silakan kalian makan") Nabi Ibrahim mempersilakan mereka untuk makan, tetapi mereka tidak mau memakannya.

فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۖقَالُوا لَا تَخَفْ ۖوَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ
(28). (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut," dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishaq).
Tafsir » 028. (Maka Ibrahim memendam) di dalam hatinya (rasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, "Janganlah kamu takut") sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Rabbmu (dan mereka memberi kabar gembira dengan kelahiran seorang anak yang alim) yakni anak yang mempunyai ilmu banyak yaitu, Nabi Ishak sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surah Hud.

فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ
(29). Kemudian isterinya datang memekik (tercengang) lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul".
Tafsir » 029. (Kemudian istrinya datang) yakni Siti Sarah (seraya memekik) karena tercengang, berkedudukan menjadi Hal; yakni Siti Sarah datang seraya memekik karena kaget (lalu menepuk mukanya sendiri) menampar mukanya sendiri (seraya berkata, "Aku adalah seorang perempuan tua yang mandul") yang tidak dapat melahirkan anak sama sekali, pada saat itu umur Sarah mencapai sembilan puluh sembilan tahun, sedangkan Nabi Ibrahim seratus tahun; atau umur Nabi Ibrahim pada saat itu seratus dua puluh tahun, sedangkan umur Siti Sarah sembilan puluh tahun.

قَالُوا كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ ۖإِنَّهُ هُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ
(30). Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan". Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Tafsir » 030. (Mereka berkata, "Demikianlah) sebagaimana perkataan kami tentang berita gembira ini (Rabbmu memfirmankan". Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.

۞ قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا الْمُرْسَلُونَ
(31). Ibrahim bertanya: "Apakah urusanmu hai para utusan?"
Tafsir » 031. (Ibrahim bertanya, "Apakah urusan kalian) maksudnya, kepentingan kalian (hai para utusan?");

قَالُوا إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَىٰ قَوْمٍ مُجْرِمِينَ
(32). Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth),
Tafsir » 032. (Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa) kaum yang kafir, mereka adalah kaum Nabi Luth.

لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ طِينٍ
(33). agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yang (keras),
Tafsir » 033. (Agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yang keras) yang dibakar oleh api.

مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُسْرِفِينَ
(34). yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas".
Tafsir » 034. (Yang ditandai) yang diberi tanda padanya nama orang-orang yang akan dilemparkan (di sisi Rabbmu) menjadi Zharaf dari lafal yang sebelumnya (untuk orang-orang yang melampaui batas") karena mereka gemar melakukan homosex, dan kekafiran mereka.

فَأَخْرَجْنَا مَنْ كَانَ فِيهَا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
(35). Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu.
Tafsir » 035. (Lalu Kami keluarkan orang-orang yang berada di negeri itu) kampung-kampung Nabi Luth (yakni orang-orang yang beriman) karena orang-orang kafirnya akan dibinasakan.

فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
(36). Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri.
Tafsir » 036. (Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri) mereka adalah Nabi Luth dan kedua orang putrinya, mereka dinamakan sebagai orang-orang yang beriman dan berserah diri, karena mereka adalah orang-orang yang beriman dengan sepenuh kalbu serta mengamalkan ketaatan dengan semua anggota tubuh mereka.

وَتَرَكْنَا فِيهَا آيَةً لِلَّذِينَ يَخَافُونَ الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
(37). Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih.
Tafsir » 037. (Dan Kami tinggalkan pada negeri itu) sesudah semua orang-orang kafir dibinasakan (suatu tanda) yakni tanda yang menunjukkan bahwa mereka telah dibinasakan (bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih) hingga hal itu dijadikan sebagai peringatan buat mereka, supaya mereka tidak melakukan perbuatan yang sama.

وَفِي مُوسَىٰ إِذْ أَرْسَلْنَاهُ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
(38). Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir`aun dengan membawa mu`jizat yang nyata.
Tafsir » 038. (Dan juga pada Musa) di-'athaf-kan kepada lafal Fiihaa. Maknanya, Dan Kami jadikan pada kisah Musa suatu tanda (ketika Kami mengutusnya kepada Firaun) (dengan membawa bukti yang nyata) yakni hujjah yang jelas dan terang.

فَتَوَلَّىٰ بِرُكْنِهِ وَقَالَ سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
(39). Maka dia (Fir`aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya, dan berkata: "Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila".
Tafsir » 039. (Maka dia berpaling) yakni Firaun tidak mau beriman (bersama tentaranya) bersama dengan pasukannya; di sini bala tentara dinamakan Ar Rukn yang arti asalnya adalah pilar karena memang bala tentara itu adalah pilar atau penopang bagi pemimpinnya (dan berkata) kepada Nabi Musa, bahwa (dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila).

فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ
(40). Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.
Tafsir » 040. (Maka Kami siksa dia dan bala tentaranya lalu Kami lemparkan mereka) Kami campakkan mereka (ke dalam laut) hingga tenggelamlah mereka (sedangkan dia) yakni Firaun (melakukan pekerjaan yang tercela) yaitu mendustakan rasul-rasul dan mengaku-ngaku menjadi Tuhan.

وَفِي عَادٍ إِذْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ
(41). Dan juga pada (kisah) `Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan,
Tafsir » 041. (Dan juga pada) kisah pembinasaan kaum (Ad) terdapat tanda yang dijadikan sebagai pelajaran (ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan) yaitu angin yang sama sekali tidak membawa kebaikan, karena tidak membawa air hujan dan tidak dapat menyerbukkan pohon-pohon, angin ini dinamakan angin puting beliung.

مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ أَتَتْ عَلَيْهِ إِلَّا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيمِ
(42). angin itu tidak membiarkan suatupun yang dilandanya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.
Tafsir » 042. (Angin itu tidak membiarkan sesuatu pun) baik jiwa atau harta benda (yang dilandanya, melainkan dijadikannya seperti serbuk) yakni sebagai barang rongsokan yang tercabik-cabik.

وَفِي ثَمُودَ إِذْ قِيلَ لَهُمْ تَمَتَّعُوا حَتَّىٰ حِينٍ
(43). Dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada mereka, "Bersenang-senanglah kamu sampai suatu waktu".
Tafsir » 043. (Dan pada) kisah pembinasaan kaum (Tsamud) terdapat tanda yang dijadikan sebagai pelajaran (ketika dikatakan kepada mereka) sesudah mereka menyembelih unta, ("Bersenang-senanglah kalian sampai suatu waktu") yakni sampai habisnya ajal kalian, dan di dalam ayat lain disebutkan, "Bersukarialah kamu sekalian di rumah kalian selama tiga, hari." (Q.S. Hud, 65)

فَعَتَوْا عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ وَهُمْ يَنْظُرُونَ
(44). Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir sedang mereka melihatnya.
Tafsir » 044. (Maka mereka berlaku angkuh) bersikap sombong (terhadap perintah Rabb mereka) yaitu mereka tidak mau mengerjakannya (lalu mereka disambar petir) yakni teriakan yang membinasakan mereka, hal ini terjadi setelah tiga hari sejak mereka menyembelih unta itu (sedangkan mereka melihatnya) karena azab itu terjadi di siang hari.

فَمَا اسْتَطَاعُوا مِنْ قِيَامٍ وَمَا كَانُوا مُنْتَصِرِينَ
(45). Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun dan tidak pula mendapat pertolongan,
Tafsir » 045. (Maka mereka sama sekali tidak dapat bangun) mereka tidak mampu bangkit sewaktu azab turun kepada mereka (dan tiadalah mereka orang-orang yang dapat mengalahkan) yang membinasakan mereka.

وَقَوْمَ نُوحٍ مِنْ قَبْلُ ۖإِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ
(46). dan (Kami membinasakan) kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
Tafsir » 046. (Dan kaum Nuh) kalau dibaca Qaumi Nuuh, dibaca Jar, berarti di-'athaf-kan kepada lafal Tsamuuda; yakni di dalam pembinasaan mereka dengan azab yang turun dari langit dan azab dari bumi terdapat pelajaran. Kalau dibaca Nashab yakni Qauma Nuuh artinya, kami telah membinasakan kaum Nuh (sebelum itu) sebelum dibinasakan orang-orang yang telah disebutkan tadi. (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik).

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
(47). Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.
Tafsir » 047. (Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami) dengan kekuatan Kami (dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa) dikatakan Adar Rajulu Ya-idu Qawiyyu artinya lelaki itu menjadi kuat. Dikatakan Awsa'ar Rajulu, artinya ia menjadi orang yang memiliki pengaruh dan kekuatan.

وَالْأَرْضَ فَرَشْنَاهَا فَنِعْمَ الْمَاهِدُونَ
(48). Dan bumi itu Kami hamparkan; maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).
Tafsir » 048. (Dan bumi itu Kami hamparkan) Kami buat terhampar, menurut pandangan mata (maka sebaik-baik yang menghamparkan) adalah Kami.

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
(49). Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.
Tafsir » 049. (Dan segala sesuatu) ber-ta'alluq kepada lafal Khalaqnaa (Kami ciptakan berpasang-pasangan) yakni dari dua jenis, yaitu jenis pria dan wanita; ada langit dan ada bumi; ada matahari dan ada bulan; ada dataran rendah dan ada dataran tinggi, ada musim panas dan ada musim dingin, ada rasa manis dan ada rasa masam, ada gelap dan ada terang (supaya kalian berfikir) asal kata Tadzakkaruuna adalah Tatadzakkaruuna, lalu salah satu huruf Ta-nya dibuang sehingga jadilah Tadzakkaruuna. Karena itu kalian mengetahui bahwa Pencipta pasangan-pasangan itu adalah Esa, lalu kalian menyembah-Nya.

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖإِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ
(50). Maka segeralah kembali kepada (menta`ati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
Tafsir » 050. (Maka segeralah kembali kepada Allah) larilah kalian kepada pahala-Nya dari siksaan-Nya, yaitu dengan jalan menaati-Nya dan tidak mendurhakai-Nya. (Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untuk kalian) aku adalah seorang pemberi peringatan yang jelas lagi gamblang.

وَلَا تَجْعَلُوا مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۖإِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ
(51). Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
Tafsir » 051. (Dan Janganlah kalian mengadakan tuhan Yang lain di samping Allah. Sesunguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untuk kalian) sebelum firman-Nya, "Fafirruu" diperkirakan ada lafal Qul Lahum artinya, "Katakanlah kepada mereka."

كَذَٰلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
(52). Demikianlah tidak seorang rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila".
Tafsir » 052. (Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan,) "Dia (adalah seorang tukang sihir atau orang gila") sebagaimana mereka mendustakanmu melalui perkataan mereka, bahwa sesungguhnya kami adalah seorang tukang sihir atau kamu adalah orang gila. Maka umat-umat terdahulu pun pernah mengatakan hal yang serupa sewaktu mereka mendustakan rasul-rasulnya.

أَتَوَاصَوْا بِهِ ۚبَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ
(53). Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.
Tafsir » 053. (Apakah mereka saling berpesan) mereka semuanya (tentang hal itu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Nafi. (Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas) sikap kelewat batas merekalah yang mendorong mereka semuanya mengatakan perkataan tersebut.

فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَا أَنْتَ بِمَلُومٍ
(54). Maka berpalinglah kamu dari mereka, dan kamu sekali-kali tidak tercela.
Tafsir » 054. (Maka berpalinglah kamu) palingkanlah dirimu (dari mereka dan kamu sekali-kali tidak tercela) karena sesungguhnya kamu telah menyampaikan risalahmu kepada mereka.

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
(55). Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa`at bagi orang-orang yang beriman.
Tafsir » 055. (Dan tetaplah memberi peringatan) maksudnya, tetaplah memberi nasihat dengan Alquran (karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman) hal ini termasuk ilmu Allah swt. yang telah mengetahui, bahwa orang yang bersangkutan adalah orang yang beriman.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
(56). Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Tafsir » 056. (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku) pengertian dalam ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan kenyataan, bahwa orang-orang kafir tidak menyembah-Nya. Karena sesungguhnya tujuan dari ayat ini tidaklah memastikan keberadaannya. Perihalnya sama saja dengan pengertian yang terdapat di dalam perkataanmu, "Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya." Dan kenyataannya terkadang kamu tidak menggunakannya.

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ
(57). Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan.
Tafsir » 057. (Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka) untuk-Ku dan untuk mereka serta untuk selain mereka (dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan) baik dari diri mereka atau pun dari selain mereka.

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
(58). Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Tafsir » 058. (Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh) yakni Sangat Perkasa.

فَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذَنُوبًا مِثْلَ ذَنُوبِ أَصْحَابِهِمْ فَلَا يَسْتَعْجِلُونِ
(59). Maka sesungguhnya untuk orang-orang zalim ada bahagian (siksa) seperti bahagian teman-teman mereka (dahulu); maka janganlah mereka meminta kepada-Ku menyegerakannya.
Tafsir » 059. (Maka sesungguhnya untuk orang-orang yang aniaya) terhadap diri mereka sendiri karena melakukan kekafiran, yaitu dari kalangan penduduk Mekah dan lain-lainnya (ada bagian) bagian siksaan (seperti bagian) yakni sebagaimana bagian siksa yang diterima oleh (teman-teman mereka) yang telah binasa sebelum mereka (maka janganlah mereka meminta kepada-Ku menyegerakannya) meminta azab disegerakan atas mereka bila Aku menangguhkannya sampai hari kiamat nanti.

فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ يَوْمِهِمُ الَّذِي يُوعَدُونَ
(60). Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir pada hari yang diancamkan kepada mereka.
Tafsir » 060. (Maka kecelakaanlah) artinya, azab yang amat keraslah (bagi orang-orang yang kafir pada) (hari yang diancamkan kepada mereka) pada hari kiamat nanti.

Stats Qs.Adz-Dzaariyaat

On Today Total
Disneyland 1972 Love the old s