Daftar Surat
سورة الواقعة
Qs. AL-Waaqi'ah [Hari Kiamat]
Surat Ke 56 : [96 Ayat]
Type Surat [Madaniyyah ]
بِسْمِ الَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ
(1). Apabila terjadi hari kiamat,
Tafsir » 001. (Apabila hari kiamat terjadi) bilamana hari terakhir tiba.

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ
(2). terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal).
Tafsir » 002. (Tidak ada seorang pun dapat berdusta tentang kejadiannya) maksudnya, tiada seorang pun yang tidak mempercayai kejadiannya sebagaimana ia tidak mempercayainya sewaktu di dunia.

خَافِضَةٌ رَافِعَةٌ
(3). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
Tafsir » 003. (Ia merendahkan dan meninggikan) artinya, kejadian hari kiamat itu menampakkan siapa di antara mereka yang terhina karena dimasukkan ke dalam neraka, dan siapa di antara mereka yang ditinggikan derajatnya karena dimasukkan ke dalam surga.

إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا
(4). apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
Tafsir » 004. (Apabila bumi diguncangkan dengan se dahsyat-dahsyatnya) yakni bilamana bumi mengalami gempa yang amat dahsyat.

وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا
(5). dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya,
Tafsir » 005. (Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya) atau apabila gunung-gunung dihancurleburkan.

فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا
(6). maka jadilah dia debu yang beterbangan,
Tafsir » 006. (Maka jadilah dua debu) yaitu berupa debu (yang beterbangan) yang menyebar ke mana-mana. Lafal Idzaa kedua menjadi Badal dari lafal Idza pertama.

وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً
(7). dan kamu menjadi tiga golongan.
Tafsir » 007. (Dan kalian menjadi) pada hari kiamat itu (bergolong-golongan) terdiri dari golongan-golongan (yang terbagi tiga).

فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ
(8). Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
Tafsir » 008. (Yaitu golongan kanan) mereka adalah orang-orang yang kitab catatan amal perbuatan mereka diberikan kepadanya dari sebelah kanan. Kalimat ayat ini menjadi Mubtada sedangkan Khabarnya ialah, (Alangkah mulianya golongan kanan itu) kalimat ayat ini mengandung makna yang mengagungkan dan memuliakan kedudukan mereka, karena mereka dimasukkan ke dalam surga.

وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ
(9). Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
Tafsir » 009. (Dan golongan kiri) yakni mereka yang kitab catatan amalnya diberikan kepadanya dari sebelah kiri. (Alangkah sengsaranya golongan kiri itu) ungkapan ini mengandung makna yang menghinakan kedudukan mereka, karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ
(10). Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga).
Tafsir » 010. (Dan orang-orang yang paling dahulu) dalam kebaikan, mereka adalah para nabi; ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada (yaitu orang-orang yang paling dahulu) lafal ayat ini mengukuhkan makna ayat pertama, dimaksud sebagai ungkapan tentang keagungan kedudukan mereka.

أُولَٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ
(11). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah).
Tafsir » 011. (Mereka itulah orang yang didekatkan).

فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ
(12). Berada dalam surga keni`matan.
Tafsir » 012. (Berada di dalam surga-surga yang penuh dengan kenikmatan).

ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ
(13). Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
Tafsir » 013. (Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu) menjadi Mubtada, artinya golongan mayoritas dari umat-umat terdahulu.

وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ
(14). dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.
Tafsir » 014. (Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian) yakni dari kalangan umat Nabi Muhammad saw. Mereka terdiri dari bagian besar umat-umat terdahulu dan umat Nabi Muhammad adalah orang-orang yang paling dahulu masuk surga.

عَلَىٰ سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ
(15). Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata,
Tafsir » 015. (Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata) yaitu singgasana-singgasana yang terbuat dari emas dan permata.

مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ
(16). seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
Tafsir » 016. (Seraya bersandarkan di atasnya berhadap-hadapan) kedua lafal ayat ini berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi Dhamir yang terkandung di dalam Khabar.

يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ
(17). Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
Tafsir » 017. (Mereka dikelilingi) oleh para pelayan (yang terdiri dari anak-anak muda yang tetap muda) maksudnya, mereka tetap muda untuk selama-lamanya.

بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ
(18). dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,
Tafsir » 018. (Dengan membawa gelas-gelas) atau tempat-tempat minum yang tidak ada ikatan atau pegangannya (dan cerek) yakni tempat untuk menuangkan minuman yang mempunyai pegangan dan ada pipa penuangannya (dan guci) yaitu, tempat untuk meminum khamar (yang isinya diambil dari air yang mengalir) yaitu dari khamar yang mengalir dari sumbernya yang tidak pernah kering untuk selama-lamanya.

لَا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُونَ
(19). mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
Tafsir » 019. (Mereka tidak pernah merasa pening karenanya dan tidak pula mabuk) dapat dibaca Yanzafuuna atau Yanzifuuna, berasal dari lafal Nazafasy Syaaribu, dan Anzafasy Syaaribu. Artinya mereka tidak merasa pening dan tidak pula merasa mabuk karena meminumnya, berbeda dengan khamar di dunia.

وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ
(20). dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,
Tafsir » 020. (Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih).

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
(21). dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
Tafsir » 021. (Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan) untuk mereka nikmati sepuas-puasnya.

وَحُورٌ عِينٌ
(22). Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli,
Tafsir » 022. (Dan bidadari-bidadari) yakni wanita-wanita yang memiliki mata hitam pekat pada bagian yang hitamnya dan putih bersih pada bagian yang putihnya (yang bermata jeli) artinya, matanya lebar tetapi cantik. Harakat huruf 'Ainnya dikasrahkan sebagai pengganti dari harakat fatahnya demi untuk menyesuaikan diri dengan huruf Ya sesudahnya. Bentuk tunggalnya adalah 'Ainaa wazannya sama dengan Hamraa. Tetapi menurut suatu qiraat dibaca Huurin 'Inin yakni dibaca Jarr.

كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
(23). laksana mutiara yang tersimpan baik.
Tafsir » 023. (Laksana mutiara yang tersimpan) yang disimpan dan terpelihara.

جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
(24). Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
Tafsir » 024. (Sebagai balasan) menjadi Maf'ul Lah, atau Mashdar, sedangkan 'Amilnya diperkirakan keberadaannya, yaitu, Kami jadikan hal-hal yang telah disebutkan itu buat mereka sebagai pembalasan. Atau, Kami memberikan balasan kepada mereka (bagi apa yang telah mereka kerjakan).

لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا
(25). Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
Tafsir » 025. (Mereka tidak mendengar di dalamnya) di dalam surga itu (perkataan yang tidak ada gunanya) yakni perkataan jorok (dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa) maksudnya perkataan yang berdosa.

إِلَّا قِيلًا سَلَامًا سَلَامًا
(26). akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
Tafsir » 026. (Akan tetapi) (dikatakan) kepada mereka ucapan (Salam, Salam) lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Qiilan; mereka benar-benar mendengarnya.

وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ
(27). Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
Tafsir » 027. (Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu).

فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ
(28). Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
Tafsir » 028. (Berada di antara pohon bidara) atau dikenal dengan nama pohon Nabaq (yang tidak berduri) tidak ada durinya.

وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ
(29). dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
Tafsir » 029. (Dan pohon pisang) yang juga dikenal dengan nama pohon muz (yang bersusun-susun) buahnya mulai dari bagian atas hingga bagian bawahnya.

وَظِلٍّ مَمْدُودٍ
(30). dan naungan yang terbentang luas,
Tafsir » 030. (Dan naungan yang terbentang luas) untuk selama-lamanya.

وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ
(31). dan air yang tercurah,
Tafsir » 031. (Dan air yang tercurah) maksudnya air yang mengalir terus selama-lamanya.

وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ
(32). dan buah-buahan yang banyak,
Tafsir » 032. (Dan buah-buahan yang banyak).

لَا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ
(33). yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya,
Tafsir » 033. (Yang tidak berhenti) buahnya. karena musim-musiman (dan tidak terlarang mengambilnya) artinya, ia boleh diambil tanpa harus membayarnya.

وَفُرُشٍ مَرْفُوعَةٍ
(34). dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
Tafsir » 034. (Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk) yang diletakkan di atas dipan-dipan.

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً
(35). Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,
Tafsir » 035. (Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung) maksudnya, bidadari-bidadari yang jelita lagi cantik itu Kami ciptakan tanpa melalui proses kelahiran terlebih dahulu.

فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا
(36). dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan,
Tafsir » 036. (Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan) yakni perawan semuanya; setiap kali suami-suami mereka menggaulinya, para suami itu menjumpai mereka dalam keadaan perawan kembali; dan tidak ada rasa sakit dikala menggaulinya.

عُرُبًا أَتْرَابًا
(37). penuh cinta lagi sebaya umurnya,
Tafsir » 037. (Penuh cinta) dapat dibaca 'Uruban atau 'Urban, bentuk jamak dari lafal 'Aruubun, artinya wanita yang sangat mencintai suaminya dan sangat merindukannya (lagi sebaya umurnya) setara umurnya; bentuk jamak dari lafal Turbun.

لِأَصْحَابِ الْيَمِينِ
(38). (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
Tafsir » 038. (Untuk golongan kanan) menjadi Shilah dari lafal Ansya-naahunna, atau dari lafal Ja'alnaahunna. Yakni Kami ciptakan atau Kami jadikan mereka untuk golongan kanan. Golongan kanan itu adalah,

ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ
(39). (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
Tafsir » 039. (segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu).

وَثُلَّةٌ مِنَ الْآخِرِينَ
(40). dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.
Tafsir » 040. (Dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian).

وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ
(41). Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu.
Tafsir » 041. (Dan golongan kiri, alangkah celakanya golongan kiri itu).

فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ
(42). Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih,
Tafsir » 042. (Dalam angin yang amat panas) yaitu angin panas dari neraka, panas angin itu dapat menembus sampai ke pori-pori (dan air panas yang mendidih) yang panasnya tak terperikan.

وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ
(43). dan dalam naungan asap yang hitam.
Tafsir » 043. (Dan dalam naungan asap yang hitam) mereka diliputi oleh asap yang sangat hitam.

لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ
(44). Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
Tafsir » 044. (Tidak sejuk) tidak sebagaimana naungan yang biasanya (dan tidak menyenangkan) tidak baik pemandangannya.

إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ
(45). Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah.
Tafsir » 045. (Sesungguhnya mereka sebelum itu) yakni sewaktu-waktu berada di dunia (hidup bermewah-mewah) mereka selalu hidup bersenang-senang dan tidak mau melelahkan diri mereka dalam ketaatan.

وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيمِ
(46). Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar.
Tafsir » 046. (Dan mereka terus menerus mengerjakan dosa) melakukan perbuatan dosa (yang besar) yaitu perbuatan menyekutukan Allah.

وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
(47). Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?,
Tafsir » 047. (Dan mereka selalu mengatakan, "Apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?) kedua huruf Hamzah pada dua tempat dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil.

أَوَآبَاؤُنَا الْأَوَّلُونَ
(48). apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?"
Tafsir » 048. (Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu dibangkitkan pula?") lafal Awa huruf Wawunya dibaca Fat-hah, sedangkan huruf Hamzahnya menunjukkan kata tanya, Hamzah atau kata tanya pada ayat ini dan pada ayat sebelumnya mengandung arti Istib'ad, artinya jauh dari kemungkinan; ini berdasarkan keyakinan mereka yang tidak mempercayainya. Tetapi menurut suatu qiraat huruf Wawu dibaca Sukun sehingga bacaannya menjadi Au karena di'athafkan kepada Inna dan Isimnya secara Mahall.

قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ
(49). Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
Tafsir » 049. (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,)

لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ
(50). benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
Tafsir » 050. (benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu) atau waktu yang tertentu (pada hari yang dikenal) yaitu pada hari kiamat.

ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُونَ
(51). Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan,
Tafsir » 051. (Kemudian sesungguhnya kalian, hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!)

لَآكِلُونَ مِنْ شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ
(52). benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
Tafsir » 052. (Benar-benar akan memakan pohon zaqqum) lafal Min zaqquum menjadi Bayan dari lafal Min Syajarin.

فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ
(53). dan akan memenuhi perutmu dengannya.
Tafsir » 053. (Maka kalian akan memenuhi dengannya) dengan pohon zaqqum itu (perut-perut kalian).

فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ
(54). Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
Tafsir » 054. (Sesudah itu kalian minum) yakni sesudah memakan buah pohon zaqqum itu (air yang sangat panas).

فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ
(55). Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
Tafsir » 055. (Maka kalian minum seperti minumnya) dapat dibaca Syarba, atau Syurba, dalam keadaan Nashab karena menjadi Mashdar (unta yang kehausan) maksudnya, bagaikan unta yang sedang kehausan. Lafal Al Hiim adalah bentuk jamak dari lafal Haiman untuk jenis jantan, dan untuk jenis betina dikatakan Haimaa; wazannya sama dengan lafal 'Athsyaan dan 'Athsyaa.

هَٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ
(56). Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".
Tafsir » 056. (Itulah hidangan untuk mereka) apa yang disediakan untuk mereka (pada hari pembalasan") yakni di hari kiamat nanti.

نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ
(57). Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?
Tafsir » 057. (Kami telah menciptakan kalian) dari tiada (maka mengapa tidak) kenapa tidak (kalian membenarkan) atau mempercayai adanya hari berbangkit, karena sesungguhnya Allah yang mampu menciptakan mereka. Dia mampu pula untuk menghidupkan mereka kembali.

أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ
(58). Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
Tafsir » 058. (Maka terangkanlah kepada-Ku nuthfah yang kalian tumpahkan) yakni air mani yang kalian tumpahkan ke dalam rahim wanita.

أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ
(59). Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
Tafsir » 059. (Kamukah) dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil (yang menciptakannya) yakni air mani itu kemudian menjadi manusia (atau Kami kah yang menciptakannya?)

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
(60). Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan,
Tafsir » 060. (Kami telah menentukan) dapat dibaca Qaddarnaa atau Qadarnaa (kematian di antara kalian dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan) dibuat tak berdaya.

عَلَىٰ أَنْ نُبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ
(61). untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
Tafsir » 061. (Untuk) maksudnya, supaya Kami (menggantikan) menjadikan (orang-orang yang seperti kalian) sebagai pengganti dari kalian (dan menciptakan kalian kelak) di akhirat (dalam keadaan yang tidak kalian ketahui) maksudnya, dalam bentuk yang belum kalian ketahui, seperti dalam bentuk kera atau babi, umpamanya.

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْأَةَ الْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ
(62). Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
Tafsir » 062. (Dan sesungguhnya kalian telah mengetahui penciptaan yang pertama) menurut suatu qiraat lafal An Nasy`ata boleh dibaca An-Nasya`ata (maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?) lafal Tadzakkaruuna asalnya adalah Tatadzakkaruuna, lalu huruf Ta yang kedua diidgamkan kepada huruf Dzal.

أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ
(63). Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam?
Tafsir » 063. (Maka terangkanlah kepada-Ku tentang yang kalian tanam?) yaitu tentang tanah yang kalian bajak lalu kalian semaikan benih-benih di atasnya.

أَأَنْتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ
(64). Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?
Tafsir » 064. (Kaliankah yang menumbuhkannya) suatu pertanyaan, apakah kalian yang telah menumbuhkannya (ataukah Kami yang menumbuhkannya?)

لَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَاهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ
(65). Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering dan hancur; maka jadilah kamu heran tercengang.
Tafsir » 065. (Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering lagi keropos) maksudnya, tumbuhan yang kalian tanam itu menjadi kering tak ada biji dan isinya (maka jadilah kalian) pada asalnya lafal Zhaltum adalah Zhaliltum, lalu huruf Lam yang berharakat dibuang demi untuk meringankan bunyi sehingga jadilah Zhaltum, yakni jadilah kalian pada keesokan harinya (heran tercengang) keheranan karena melihat hal tersebut. Lafal Tafakkahuuna asalnya Tatafakkahuuna, lalu salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga menjadi Tafakkahuuna.

إِنَّا لَمُغْرَمُونَ
(66). (Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian,
Tafsir » 066. (-Seraya mengatakan-, "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian,) biaya yang telah kami tanamkan buat tanaman kami.

بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ
(67). bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa."
Tafsir » 067. (Bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa") kami tidak mendapatkan rezeki apa-apa.

أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ
(68). Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
Tafsir » 068. (Maka terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kalian minum.)

أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ
(69). Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
Tafsir » 069. (Kaliankah yang menurunkannya dari awan) lafal Muzni adalah bentuk jamak dari lafal Muznatun, artinya awan yang membawa air hujan (ataukah Kami yang menurunkannya).

لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ
(70). Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
Tafsir » 070. (Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin) berasa asin hingga tidak dapat diminum (maka mengapa tidak) kenapa tidak (kalian bersyukur?

أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ
(71). Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu).
Tafsir » 071. (Maka terangkanlah kepada-Ku tentang api yang kalian nyalakan) yang kalian keluarkan dari gosokan-gosokan kayu yang hijau.

أَأَنْتُمْ أَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنْشِئُونَ
(72). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
Tafsir » 072. (Kaliankah yang menjadikan kayu itu) yang dimaksud adalah pohon Marakh dan pohon 'Affar yang kayunya dapat dijadikan sebagai pemantik api (atau Kamikah yang menjadikannya?).

نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ
(73). Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
Tafsir » 073. (Kami menjadikan api itu untuk peringatan) yakni mengingatkan tentang neraka Jahanam (dan sebagai bekal) dalam perjalanan (bagi orang-orang yang mengadakan perjalanan) diambil dari lafal Aqwal Qaumu, yakni kaum itu kini berada di padang pasir yang tandus, tiada tumbuh-tumbuhan dan air padanya.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
(74). Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Maha Besar.
Tafsir » 074. (Maka bertasbihlah) artinya, Maha Sucikanlah (dengan menyebut nama) huruf Ba di sini adalah Zaidah (Rabbmu Yang Maha Besar) yakni Allah Yang Maha Besar.

۞ فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ
(75). Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
Tafsir » 075. (Maka Aku bersumpah) huruf Laa di sini adalah Zaidah (dengan nama tempat-tempat terbenamnya bintang-bintang) tempat-tempat bintang-bintang tenggelam.

وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
(76). Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui,
Tafsir » 076. (Sesungguhnya sumpah itu) sumpah dengan memakai namanya ita (adalah sumpah yang besar kalau kalian mengetahui) jika kalian termasuk orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan niscaya kalian mengetahui besarnya sumpah ini.

إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
(77). sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,
Tafsir » 077. (Sesungguhnya ini) yakni yang dibacakan kepada kalian (adalah Alquran yang sangat mulia).

فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ
(78). pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),
Tafsir » 078. (Pada Kitab) yang tertulis dalam Kitab (yang terpelihara) yang dijaga, maksudnya Mushhaf Alquran.

لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
(79). tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.
Tafsir » 079. (Tidak menyentuhnya) adalah kalimat berita, tetapi mengandung makna perintah, yakni jangan menyentuhnya (kecuali orang-orang yang telah bersuci) yakni orang-orang yang telah menyucikan dirinya dari hadas-hadas.

تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(80). Diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Tafsir » 080. (Diturunkan) ia diturunkan (dari Rabb semesta alam).

أَفَبِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَنْتُمْ مُدْهِنُونَ
(81). Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al Qur'an ini?,
Tafsir » 081. (Maka apakah terhadap firman ini) Alquran ini(kalian menganggapnya remeh?) meremehkan dan mendustakannya

وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
(82). kamu (mengganti) rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah).
Tafsir » 082. (Kalian menjadikan rezeki yang diberikan kepada kalian) yaitu berupa air hujan; kalian membalasnya (dengan mendustakan) rezeki yang diberikan Allah kepada kalian berupa air hujan itu karena kalian telah mengatakan, "Kami di beri hujan oleh bintang anu".

فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ
(83). Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
Tafsir » 083. (Maka mengapa tidak) kenapa tidak (sewaktu nyawa sampai) pada saat menjelang kematian (di tenggorokan) yakni pada saat nyawa sampai pada kerongkongan.

وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ
(84). padahal kamu ketika itu melihat,
Tafsir » 084. (Padahal kalian) hai orang-orang yang menghadiri saat kematian (ketika itu melihat) kapada orang yang sedang mengalami kematiannya.

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَٰكِنْ لَا تُبْصِرُونَ
(85). dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
Tafsir » 085. (Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian) yakni melalui pengetahuan-Ku. (Tetapi kalian tidak melihat) kalian tidak mengetahui hal tersebut, lafal Tubshiruuna ini diambil dari lafal Bashiirah yang artinya melihat.

فَلَوْلَا إِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ
(86). maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
Tafsir » 086. (Maka mengapa tidak) kenapa tidak (jika kalian merasa tidak akan dibalas) merasa tidak akan dibangkitkan nanti, sesuai dengan dugaan kalian.

تَرْجِعُونَهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
(87). Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?,
Tafsir » 087. (Kalian mengembalikan nyawa itu) maksudnya, mengembalikannya ke dalam tubuh kalian sendiri sesudah nyawa itu mencapai kerongkongan? (jika kalian adalah orang-orang yang benar) di dalam pengakuan kalian itu. Lafal Falaulaa yang kedua mengukuhkan makna lafal Laulaa pertama. Sedangkan lafal Idzaa yang terkandung di dalam lafal Hiinaidzin menjadi Zharaf bagi lafal Tarji'uuna yang bergantung kepadanya kedua Syarat tersebut. Makna ayat, mengapa kalian tidak mengembalikan nyawa kalian sendiri ke dalam tubuh kalian, jika kalian tidak mempercayai adanya hari berbangkit dan kalian benar-benar meniadakannya? Yakni hendaknya kalian meniadakan pula kematian itu sebagai pengganti dari ketidakpercayaan kalian kepada adanya hari berbangkit.

فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ
(88). adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah),
Tafsir » 088. (Adapun jika dia) orang yang mati itu (termasuk orang-orang yang didekatkan-kepada Allah-).

فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
(89). maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga keni`matan.
Tafsir » 089. (Maka dia memperoleh ketenteraman) dia mendapatkan ketenangan (dan rezeki) yang baik (serta surga yang penuh dengan kenikmatan) apakah jawab ini bagi lafal Amma ataukah bagi In, ataukah menjadi Jawab bagi kedua-duanya?, sehubungan dengan masalah ini ada beberapa pendapat.

وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
(90). Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
Tafsir » 090. (Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan).

فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
(91). maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan.
Tafsir » 091. (Maka keselamatan bagi kamu) yakni baginya keselamatan dari siksaan (karena kamu termasuk golongan kanan) karena dia termasuk di antara mereka.

وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ
(92). Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat,
Tafsir » 092. (Dan adapun jika dia termasuk golongan orang-orang yang mendustakan lagi sesat).

فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ
(93). maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
Tafsir » 093. (Maka dia mendapat hidangan air yang sangat panas).

وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ
(94). dan dibakar di dalam neraka.
Tafsir » 094. (Dan dibakar di dalam neraka Jahim).

إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ
(95). Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
Tafsir » 095. (Sesungguhnya yang disebutkan ini adalah suatu keyakinan yang benar) lafal Haqqul Yaqiin termasuk ungkapan dengan memakai cara mengidhafahkan Maushuf kepada sifatnya.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
(96). Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.
Tafsir » 096. (Maka bertasbihlah kamu dengan menyebut nama Rabbmu Yang Maha Besar) penafsirannya sebagaimana yang telah lalu.

Stats Qs.AL-Waaqi\'ah

On Today Total
Snack's 1967