Daftar Surat
سورة الحاقة
Qs. AL-Haaqqah [Hari Kiamat]
Surat Ke 69 : [52 Ayat]
Type Surat [Makkiyyah ]
بِسْمِ الَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الْحَاقَّةُ
(1). Hari kiamat,
Tafsir » 001. (Hari yang benar) yaitu hari kiamat, dikatakan demikian karena pada hari itu dibenarkan hal-hal yang diingkari, seperti mengenai adanya hari kebangkitan, hari hisab dan hari pembalasan. Atau dinamakan demikian karena pada hari itu ditampakkan kepada mereka hal-hal tersebut.

مَا الْحَاقَّةُ
(2). apakah hari kiamat itu?
Tafsir » 002. (Apakah hari yang benar itu) ungkapan ini mengandung makna yang menggambarkan tentang keagungan hari kiamat; dan berkedudukan sebagai mubtada yang sekaligus sebagai khabar dari lafal al-haaqqah yang pertama.

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ
(3). Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
Tafsir » 003. (Dan tahukah kamu) sudah tahukah kamu (apakah hari yang benar itu?) ungkapan ini menambah keagungan hari kiamat. Maa yang pertama menjadi mubtada sedangkan maa yang kedua menjadi khabarnya. Dan maa yang kedua berikut khabarnya berkedudukan sebagai maf'ul kedua dari lafal adraa.

كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ
(4). Kaum Tsamud dan `Aad telah mendustakan hari kiamat.
Tafsir » 004. (Kaum Tsamud dan kaum 'Ad telah mendustakan hari yang menggentarkan) yakni hari kiamat, hari kiamat dinamakan demikian karena kedahsyatan dan kengerian yang terjadi pada hari itu sangat menggentarkan hati.

فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ
(5). Adapun kaum Tsamud maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa,
Tafsir » 005. (Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan teriakan yang dahsyat) teriakan yang kerasnya melampaui batas.

وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ
(6). Adapun kaum `Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,
Tafsir » 006. (Adapun kaum Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat keras) sangat keras suaranya (lagi amat kuat) kuat lagi keras; angin tersebut ditimpakan atas kaum Ad, sekalipun mereka kuat lagi keras tetapi menghadapi angin ini mereka tidak berarti apa-apa.

سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ
(7). yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum `Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong (lapuk).
Tafsir » 007. (Yang Allah tundukkan angin itu) artinya Allah mengirimkannya dengan kekuasaan-Nya (kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari) dimulai pada pagi hari Rabu, tanggal dua puluh dua bulan Syawal; angin itu terjadi di pertengahan musim dingin (terus-menerus) atau secara berturut-turut. Keadaan angin itu diserupakan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tukang setrika, yaitu sewaktu ia mengulang-ulang setrikaannya pada penyakit yang diobatinya. Yakni, ia mengulang-ulanginya dari satu waktu ke waktu yang lainnya hingga penyakitnya lenyap sama sekali (maka kamu lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan) mereka tercampakkan ke dalam keadaan binasa (seakan-akan mereka batang) pokok (pohon kurma yang lapuk) yang jatuh karena keropos atau lapuk.

فَهَلْ تَرَىٰ لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ
(8). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.
Tafsir » 008. (Maka apakah kamu melihat bekas-bekas mereka?) lafal baaqiyah adalah sifat dari lafal nafsin yang diperkirakan keberadaannya; yaitu apakah kamu melihat seseorang pun yang tinggal di antara mereka? Atau lafal baaqiyah ini huruf ta-nya untuk menunjukkan makna mubalaghah, yakni bekas-bekasnya? Tentu saja tidak.

وَجَاءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهُ وَالْمُؤْتَفِكَاتُ بِالْخَاطِئَةِ
(9). Dan telah datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena kesalahan yang besar.
Tafsir » 009. (Dan telah datang Firaun dan orang-orang yang mengikutinya) beserta para pengikutnya. Menurut suatu qiraat, lafal qabilahu dibaca qablahu sehingga artinya, orang-orang kafir yang sebelumnya (dan negeri-negeri yang dijungkirbalikkan) penduduknya dijungkirbalikkan berikut negeri-negeri tempat tinggal mereka; yang dimaksud adalah negeri-negeri tempat tinggal kaum Nabi Luth (karena kesalahan yang besar) karena mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa besar.

فَعَصَوْا رَسُولَ رَبِّهِمْ فَأَخَذَهُمْ أَخْذَةً رَابِيَةً
(10). Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.
Tafsir » 010. (Maka masing-masing mereka mendurhakai rasul Rabb mereka) mendurhakai Nabi Luth dan nabi-nabi lainnya (lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras) siksaan yang lebih keras daripada siksaan-siksaan lainnya.

إِنَّا لَمَّا طَغَى الْمَاءُ حَمَلْنَاكُمْ فِي الْجَارِيَةِ
(11). Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang), kamu ke dalam bahtera,
Tafsir » 011. (Sesungguhnya Kami tatkala air naik) naik ke atas, sehingga segala sesuatu termasuk gunung-gunung dan lain-lainnya semuanya tenggelam yaitu, pada masa banjir besar (Kami bawa kalian) bapak moyang kalian, karena kalian pada zaman itu masih berada di dalam tulang sulbi mereka (ke dalam bahtera) atau perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh. Akhirnya, selamatlah Nabi Nuh beserta orang-orang yang beriman bersamanya yang berada di dalam bahtera itu, sedangkan yang lainnya semua mati tenggelam.

لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَا أُذُنٌ وَاعِيَةٌ
(12). agar kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
Tafsir » 012. (Agar Kami jadikan peristiwa itu) atau perbuatan ini, yaitu diselamatkan-Nya orang-orang yang beriman dan ditenggelamkan-Nya orang-orang yang kafir (peringatan bagi kalian) pelajaran (dan agar diperhatikan) supaya hal itu tetap diingat (oleh telinga yang mau mendengar) mau menerima apa yang didengarnya.

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ
(13). Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
Tafsir » 013. (Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup) yaitu, untuk tiupan yang kedua kalinya, sebagai pemula untuk dijalankannya peradilan di antara semua makhluk.

وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً
(14). dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
Tafsir » 014. (Dan diangkatlah) diangkatlah ke atas (bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya) diadukan (sekali bentur.)

فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ
(15). Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat,
Tafsir » 015. (Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat) yakni hari terakhir.

وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ
(16). dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.
Tafsir » 016. (Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah) melemah.

وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚوَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
(17). Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Tafsir » 017. (Dan malaikat-malaikat) lafal al-malaku adalah bentuk jamak dari lafal malaa'ikah, artinya malaikat-malaikat (berada di penjuru-penjuru langit) berada di seantero langit. (Dan diangkatlah Arasy Rabbmu di atas mereka) oleh malaikat-malaikat tersebut (pada hari itu yang jumlahnya ada delapan malaikat) ada delapan malaikat atau delapan barisan malaikat.

يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
(18). Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
Tafsir » 018. (Pada hari itu kalian dihadapkan) untuk menjalani hisab (tiada yang tersembunyi) dapat dibaca laa takhfaa dan laa yakhfaa (dari keadaan kalian barang sedikit pun) yaitu dari hal-hal yang kalian rahasiakan.

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ
(19). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)".
Tafsir » 019. (Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata) kepada golongannya untuk mengetahui apa yang dia rahasiakan: ("Ambillah) terimalah (bacalah kitabku ini.") Di dalam ungkapan ini terdapat perselisihan pendapat, manakah di antara lafal haa-umu dan iqra`uu yang menjadi amil dari lafal kitabiyah ini?

إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ
(20). Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.
Tafsir » 020. ("Sesungguhnya aku yakin) aku telah merasa yakin (bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.")

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ
(21). Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,
Tafsir » 021. (Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai) lafal raadhiyah berarti mardhiyah, artinya diridai.

فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
(22). dalam surga yang tinggi.
Tafsir » 022. (Dalam surga yang tinggi.)

قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ
(23). Buah-buahannya dekat,
Tafsir » 023. (Buah-buahannya) buah-buahan yang dipetiknya (dekat) sangat dekat yaitu dapat dicapai oleh orang yang berdiri, orang yang duduk, dan malah orang yang berbaring.

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
(24). (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".
Tafsir » 024. Maka dikatakan kepada mereka: ("Makan dan minumlah dengan nyaman) lafal hanii'an berkedudukan sebagai hal, dengan sedap (disebabkan amal yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu") sewaktu kalian di dunia.

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ
(25). Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini),
Tafsir » 025. (Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata, "Aduhai) wahai; lafal ya di sini menunjukkan makna tanbih (alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku.)

وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ
(26). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku,
Tafsir » 026. (Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.)

يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ
(27). Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.
Tafsir » 027. (Wahai kiranya kematian itulah) kematian di dunia (yang menyelesaikan segala sesuatu.) Yang memutuskan hidupku dan tidak akan dibangkitkan lagi.

مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ ۜ
(28). Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.
Tafsir » 028. (Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.)

هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ
(29). Telah hilang kekuasaanku dariku"
Tafsir » 029. (Telah hilang kekuasaanku dariku") kekuatanku dan argumentasi atau hujahku. Huruf Ha yang terdapat dalam lafal kitabiyah, hisabiyah, maliyah, dan sulthaniyah, semuanya adalah ha saktah yang tetap dibaca baik dalam keadaan Waqaf maupun dalam keadaan Washal. Demikian itu karena mengikut mushhaf imam/induk dan karena mengikut dalil naqli. Akan tetapi sekali pun demikian, ada pula sebagian ulama yang tidak membacakannya bila diwashalkan.

خُذُوهُ فَغُلُّوهُ
(30). (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya."
Tafsir » 030. ("Peganglah dia) khithab atau perintah dalam ayat ini ditujukan kepada para malaikat penjaga neraka Jahanam (lalu belenggulah dia.") Ikatlah kedua tangannya menjadi satu dengan kepalanya ke dalam belenggu.

ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ
(31). Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Tafsir » 031. ("Kemudian ke dalam neraka Jahanam) neraka yang apinya menyala-nyala (masukkanlah dia") jebloskanlah dia ke dalamnya.

ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ
(32). Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Tafsir » 032. ("Kemudian dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta) menurut ukuran hasta malaikat (belitlah dia") lilitlah dia dengan rantai itu sesudah ia dimasukkan ke dalam neraka. Huruf fa di sini tidak dapat mencegah hubungan antara fi'il dan zharaf yang mendahuluinya.

إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِالَّهِ الْعَظِيمِ
(33). Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.
Tafsir » 033. ("Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.")

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
(34). Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
Tafsir » 034. ("Dan juga dia tidak mendorong untuk memberi makan orang miskin.")

فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَاهُنَا حَمِيمٌ
(35). Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.
Tafsir » 035. (Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini) maksudnya, pada hari ini tiada kaum kerabat yang bermanfaat bagi dirinya.

وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ
(36). Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
Tafsir » 036. (Dan tiada pula makanan sedikit pun baginya kecuali dari darah dan nanah) yaitu nanah dan darah ahli neraka, atau shadiid, yaitu nama sejenis pohon yang ada di dalam neraka.

لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ
(37). Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
Tafsir » 037. (Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa) orang-orang yang kafir.

فَلَا أُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُونَ
(38). Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.
Tafsir » 038. (Maka) huruf laa di sini adalah huruf zaidah (Aku bersumpah dengan apa yang kalian lihat) makhluk-makhluk yang kalian lihat.

وَمَا لَا تُبْصِرُونَ
(39). Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
Tafsir » 039. (Dan dengan apa yang tidak kalian lihat) di antara makhluk-makhluk itu.

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
(40). Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
Tafsir » 040. (Sesungguhnya dia) yakni Alquran itu (adalah benar-benar perkataan utusan yang mulia) yang disampaikan oleh malaikat Jibril dari Allah swt.

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ ۚقَلِيلًا مَا تُؤْمِنُونَ
(41). dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Tafsir » 041. (Dan Alquran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kalian beriman kepadanya.)

وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ ۚقَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
(42). Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
Tafsir » 042. (Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya) lafal tu'minuuna pada ayat di atas dan lafal tadzakkaruuna, kedua-duanya dapat pula dibaca yu'minuuna dan yadzakkaruuna. Huruf maa-nya merupakan huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna. Makna ayat, bahwasanya mereka itu hanya beriman kepada hal-hal yang sedikit sekali, dan mereka pun hanya ingat sedikit tentang hal-hal yang didatangkan oleh Nabi saw. yaitu berupa kebaikan, silaturahmi, dan memelihara kehormatan. Maka hal-hal tersebut tiada memberi manfaat kepada mereka barang sedikit pun.

تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(43). Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Tafsir » 043. Bahkan Alquran itu (diturunkan dari Rabb semesta alam.)

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
(44). Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
Tafsir » 044. (Seandainya dia mengada-adakan) yakni Nabi Muhammad (sebagian perkataan atas nama Kami) seumpamanya dia mengatakan dari Kami, padahal Kami tidak pernah mengatakannya.

لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ
(45). Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya.
Tafsir » 045. (Niscaya benar-benar Kami pegang) niscaya Kami tangkap (dia) sebagai hukuman baginya (dengan kekuatan) dan kekuasaan-Ku.

ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
(46). Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
Tafsir » 046. (Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya) yang apabila urat itu terputus maka orang itu akan mati.

فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ
(47). Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Tafsir » 047. (Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian) lafal min ahadin adalah isimnya maa, sedangkan huruf min adalah huruf zaidah yang mengandung makna mengukuhkan kenafiannya. Dan lafal minkum adalah hal dari lafal ahadin (yang dapat menghalang-halangi Kami daripadanya) tiada seorang pun yang dapat mencegah-Ku daripadanya. Lafal haajiziina adalah khabar dari maa, dan ia dijamakkan karena lafal ahadan di dalam konteks nafi yang maknanya mengandung pengertian jamak. Dan dhamir yang terdapat di dalam lafal `anhu merujuk kepada Nabi saw.; yakni tiada seorang pun yang dapat mencegah Kami dari hukumannya.

وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِلْمُتَّقِينَ
(48). Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Tafsir » 048. (Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.)

وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنْكُمْ مُكَذِّبِينَ
(49). Dan sesungguhnya kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan (nya).
Tafsir » 049. (Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui, bahwa di antara kalian) hai manusia (ada orang-orang yang mendustakan) Alquran dan ada pula yang mempercayainya.

وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ
(50). Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
Tafsir » 050. (Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir) di saat mereka melihat pahala yang diterima oleh orang-orang yang beriman kepadanya, dan hukuman yang diterima oleh orang-orang yang mendustakannya.

وَإِنَّهُ لَحَقُّ الْيَقِينِ
(51). Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
Tafsir » 051. (Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (benar-benar perkara hak yang diyakini) atau keyakinan yang hak.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
(52). Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu Yang Maha Besar.
Tafsir » 052. (Maka bertasbihlah) sucikanlah Dia (dengan menyebut nama) huruf ba di sini adalah huruf zaidah (Rabbmu Yang Maha Besar) Maha Suci Dia.

Stats Qs.AL-Haaqqah

On Today Total
XtGem Forum catalog